Selasa, 03 Agustus 2010

PRE PLANNING PENYULUHAN NUTRISI KELUARGA

PRE PLANNING PENYULUHAN NUTRISI KELUARGA
MAKANAN SEHAT
DI DESA KARANG ANYAR, KABUPATEN SUKOHARJO, JAWA TENGAH


A. Latar Belakang
Di Indonesia dapat dijumpai berbagai masakan dan hidangan khas daerah, atau dikenal sebagai hidangan tradisional. Dengan tersedianya berbagai hidangan daerah tersebut, memungkinkan masyarakat memilih sendiri makanannya sesuai selera, cita rasa dan keyakinannya.
Hidangan tradisional Indonesia, bila dikonsumsi dalam jumlah dan cairan menurut Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS), akan menghasilkan keadaan gizi yang sehat. Keadaan gizi sehari-hari yang sehat akan meningkatkan perkembangan intelektualitas dan produktivitas seseorang secara optimal. Oleh Karena itu, menterapkan PUGS dalam hidangan sehari-hari dapat mencegah terjadinya keadaan gizi kurang atau gizi lebih, termasuk upaya menghindari penyakit-penyakit yang akrab menyertainya.
Hidangan gizi seimbang adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur yang dikonsumsi seseorang dalam satu hari, sesuai dengan kecukupan tubuhnya. Keadaan ini tercermin dari derajat kesehatannya, tumbuh kembangnya, serta produktivitasnya yang optimal.
Namun dengan pergesaran gaya hidup, akibat pengaruh urbanisasi, globalisasi dan industrialisasi, dapat pula menyeret sebagian masyarakat Indonesia untuk cenderung menyukai makanan siap santap yang kandungan gizinya tidak seimbang. Pada umumnya, makanan siap santap ini mengandung lemak dan garam yang tinggi, tetapi kandungan seratnya rendah.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, maka upaya strategis untuk memperoleh dan mempertahankan derajat kesehatan yang optimal adalah dengan menata dan melestarikan hidangan tradisional Indonesia yang memenuhi syarat gizi seimbang. Strategi ini sejalan dengan Gerakan Nasional Aku Cinta Makanan Indonesia (ACMI) yang dicanangkan oleh Ibu Negara pada tanggal 16 Oktober 1993.
Sebagai pendukung strategi itu, PUGS dapat memberikan arahan kepada perilaku masyarakat Indonesia untuk selalu mengkonsumsi makanan tradisionalnya, sesuai dengan kaidah ilmu gizi.
PUGS memuat 13 pesan dasar, yang diharapkan mampu mempengaruhi setiap orang Indonesia untuk selalu mengkonsumsi hidangan tradisional yang sehat, seimbang dan aman untuk mempertahankan status gizi dan kesehatannya secara optimal.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mempertahankan dan memperbaiki status gizi keluarga dengan makanan sehat, seimbang dan aman melalui penyuluhan tentang pemberian makanan sehat untuk keluarga.
Tujuan Khusus
a. Setelah mengikuti penyuluhan, diharapkan ibu mampu mengatur pola hidangan sehat untuk keluarga
b. Ibu dan keluarga mengetahui pentingnya hidangan sehat dengan keanekaragaman pangan dan gizi


C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik / judul
Makanan sehat untuk keluarga
2. Sasaran / target
Sasaran : masyarakat di desa Karang anyar, kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Target : ibu rumah tangga
3. Metode
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
4. Media dan Alat
- Leaflet
- Contoh makanan
5. Waktu dan tempat
Waktu : hari Kamis tanggal 01 Oktober 2009, pukul 08.00 WIB s/d selesai
Tempat : balai desa





MATERI PENYULUHAN NUTRISI KELUARGA TENTANG
MAKANAN SEHAT
Peranan berbagai kelompok bahan makanan secara jelas tergambar dalam logo gizi seimbang yang berbentuk kerucut (tumpeng). Dalam logo tersebut, bahan makanan dikelompokkan berdasarkan fungsi utama zat gizi yang dalam ilmu gizi dipopulerkan dengan istilah “Tri Guna Makanan”. Pertama, sumber zat tenaga yaitu padi-padian dan umbi-umbian serta tepung-tepungan yang digambarkan didasar kerucut. Kedua, sumber zat pengatur yaitu sayuran dan buah-buahan digambarkan pada bagian tengah kerucut. Ketiga, sumber zat pembangun, yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan, digambarkan pada bagian atas kerucut.
A. Makanan sebagai sumber zat tenaga
Contoh bahan makanannya antara lain beras sagu, terigu, ubi, kentang, jagung, singkong, mi, roti, gula, minyak goreng, talas, mentega, kue.
B. Makanan sebagai sumber zat pembangun
Contoh bahan makanannya antara lain tempe, tahu, telur, susu, ikan mas, ayam, kacang hijau, kacang kedelai, kacang merah, kacang tanah, udang, daging, hati.
C. Makanan sebagai sumber zat pengatur
Contoh bahan makanannya antara lain kangkung, daun ubi, bayam, daun singkong, kacang panjang, wortel, papaya, mangga, jeruk, nanas.
D. Cara menyusun hidangan sehat
1. Susunlah hidangan sehari-hari berdasarkan tri guna makanan.
2. Gunakan bahan makanan secara beraneka ragam, setiap hari dan tersedia didaerah setempat.
3. Manfaatkan hasil pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga.
4. Pilih bahan makanan sesuai kemampuan daya beli dan dan disukai keluarga
5. gunakan garam beryodium untuk memasak makanan bagi keluarga
6. Kenalkan sedini mungkin makanan tradisional yang bergizi dan disukai oleh anak.
E. Cara mengolah makanan yang baik
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengolah bahan makanan
- Sayuran dicuci dahulu, baru dipotong-potong
- Masak sayuran jangan terlalu lama
- Sayuran sumber vitamin A sebaiknya dimasak tumis atau dengan santan
- Beras dicuci cukup dua kali saja
F. Penganekaragam pangan dan gizi
1. Pangan bergizi adalah pangan yang dimakan secara beraneka ragam. Makin beraneka ragam, makin tinggi gizinya. Sebab, tidak ada satu jenis pangan yang gizinya lengkap. Jadi, menyusun hidangan keluarga perlu bahan pangan beraneka ragam.
2. Tri guna makanan adalah pedoman menyusun hidangan keluarga secara beraneka ragam.
3. Makanan pokok tidak selalu harus beras. Pilih saja pangan sumber zat tenaga lain.
4. Lauk-pauk dapat diselingi dari hewani (ikan, telur, daging) dan dari nabati (tempe tahu)
5. Sayuran dan buah banyak ragamnya. Pilih mana saja secara bergantian.
6. Mengolah satu jenis bahan pangan menjadi aneka ragam hidangan. Misalnya berbagai jenis panganan dari singkong.


PRE PLANNING PENYULUHAN NUTRISI KELUARGA
MAKANAN SEHAT
DI DESA KARANG ANYAR, KABUPATEN SUKOHARJO, JAWA TENGAH





Oleh :
Ani Meliyani
Tingkat III. A


KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
JURUSAN GIZI
2010